Penembakan Donald Trump selama kampanye Pilpres AS
Donald Trump menyatakan bahwa ia ditembak di bagian telinga saat kampanye Pemilihan Presiden AS. Ia mendengar “suara berdesing” dan merasakan “peluru merobek kulit.”
Jakarta, (Mas Reko)—Pria yang diduga menembak Trump tewas dalam operasi Dinas Rahasia setelah mencoba membunuh Trump di pawai di Butler, Pennsylvania.
Baca juga : Biden Yakinkan Para Donor Bahwa Ia Dapat Menang Kembali
Selain upaya pembunuhan terhadap Trump, serangan ini juga menyebabkan satu orang di kerumunan tewas dan dua lainnya luka parah, menurut laporan Dinas Rahasia.
Saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa ia melihat pria bersenjata di atap sebelum terdengar tembakan.
Video menunjukkan Trump, calon presiden dari Partai Republik, jatuh dan berdiri dengan darah di wajahnya.
Dalam pernyataan terbaru, Dinas Rahasia AS mengungkapkan bahwa penyerang menembakkan beberapa peluru ke panggung “dari posisi lebih tinggi di luar lokasi kampanye.” Para agen menembak mati penyerang di tempat kejadian.
Baca juga :Uni Eropa kirim bantuan kemanusiaan tiga kali lipat ke Gaza
“Pada kampanye mantan Presiden Trump di Butler, Pennsylvania, pada malam 13 Juli sekitar pukul 18:15 (waktu setempat), tersangka penembak menembakkan beberapa peluru ke panggung dari posisi lebih tinggi di luar lokasi kampanye. Personel Dinas Rahasia AS menetralkan penembak, yang kini telah meninggal dunia.
Satu orang pengunjung tewas, dan dua lainnya luka kritis. Insiden ini sedang diselidiki dan FBI telah diberi tahu,” demikian pernyataan resmi Dinas Rahasia AS.
Trump selamat dari insiden ini. Menurut dua sumber kepada CBS News, ia telah keluar dari rumah sakit setelah perawatan. Dalam komentar pertamanya, Trump berterima kasih kepada Dinas Rahasia AS dan penegak hukum lainnya atas respons cepat mereka, serta menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan terluka.
Baca juga:China Kuasai Bisnis Piala Dunia FIFA 2022
“Luar biasa bahwa tindakan seperti ini dapat terjadi di negara kita. Tidak ada informasi tentang penembaknya, yang sekarang sudah meninggal,” tambahnya. Trump mengakhiri pesannya dengan, “TUHAN MEMBERKATI AMERIKA!”
Kronologi kejadian, sekitar lima menit dalam kampanye di Butler, Pennsylvania, suara tembakan terdengar saat Trump berbicara. Kerumunan berteriak “merunduk.” Personel Dinas Rahasia AS mengamankan Trump selama beberapa detik sebelum membawanya keluar panggung dengan darah terlihat di wajahnya. Trump sempat mengepalkan tinju ke udara saat dikawal ke SUV.
Juru bicara Dinas Rahasia AS, Anthony Guglielmi, mengatakan bahwa presiden dalam keadaan aman dan insiden ini sedang diselidiki. Kampanye Trump menyatakan bahwa mantan presiden itu “baik-baik saja.”
Presiden AS Joe Biden mengutuk insiden kekerasan tersebut, berharap dapat berbicara dengan Trump, dan mengatakan bahwa agen-agen federal terlibat dalam penyelidikan. Biden menekankan bahwa Amerika tidak boleh membiarkan kekerasan seperti ini terjadi dan meminta semua orang mengutuk tindakan tersebut.(RS)
Sumber : bbc.com