Ancaman bagi UMKM, Anggota DPR-RI : TikTok Sangat Berbahaya…


Tik Tok berbahaya bagi UMKM, kata anggota Komisi VI DPR_RI. (foto cakap.com)

JAKARTA, (Mas Reko)– Mufti Anam, anggota Komisi VI DPR, mengungkapkan, social commerce TikTok merupakan ancaman bagi UMKM Indonesia sangat tidak sehat.

Mufti menyampaikannya, saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Mendag Zulkifli Hasan, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Serba-serbi khasiat Jahe bagi kita

“Kita dalam situasi ancaman social commerce TikTok. Tiktok sangat berbahaya di lingkungan kita. Masyarakat kita diberikan ruang untuk live jualan produk kemudian yang laku-laku dikloning,” ujar dia.

Teknologi AI

Menurut Mufti, TikTok memiliki teknologi Artificial Inteligent (AI) yang dapat menganalisa algoritma produk apa yang laris di Indonesia dan kemudian TikTok membuat sendiri produk itu dan dijual dengan harga yang murah.

Maka UMKM kalah bersaing, lantaran pembeli cenderung berbelanja di TikTok.

“Belum seminggu barang yang dilempar ke pasar itu sudah diproduksi di China dan sudah ada di negara Indonesia. Banyak UMKM nasional mengeluh, ketika produknya laku berjuta- juta dan minggu berikutnya ada produk yang mirip persis, kualitasnya sama tapi dijual dengan harga yang murah,” kata Mufti.

Selain TikTok, Mufti juga mengungkapkan kondisi persaingan usaha di pasar digital e-commerce. Mufti mengatakan, sejak adanya penjualan daring, banyak pedagang offline di pasar-pasar yang omzetnya turun drastis.

Baca juga: Efek Samping Jahe Bisa Berakibat Buruk Bagi ….

Contohnya , kata Mufti, di Pasar Tanah Abang banyak pedagang yang khawatir akan gulung tikar lantaran tidak mampu bersaing sejak adanya e-commerce.

“Kalau kita lihat hari ini, Tanah Abang, ITC, Roxy sepi. Kemarin lalu kami ke Tanah Abang melihat apa yang diberita ternyata betul, pendapatan mereka yang biasanya omzet per hari Rp 40 juta sekarang hanya Rp 9 juta,” ungkapnya.

Hal senada seperti yang disampaikan anggota komisi VI lainnya, dari partai fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty. Dia menambahkan, munculnya e-commerce mengakibatkan dilema para penjual dan konsumen.

Sebab satu sisi dengan adanya e-commerce konsumen bisa mendapatkan barang yang berkualitas baik dengan harga yang bersaing namun di sisi lain e-commerce bisa membuat produk impor masuk.

“Oleh sebab itu ini harus diambil langkah langkah hati – hati,” ungkapnya.

Dia juga mengamati adanya TikTok khususnya soal Project S. Dengan Project S, menurutnya, akan membuat pelaku UMKM semakin terdesak.

Baca juga: Berwisata Dengan Keluarga Besar

“Project S tiktok ini tidak sepakat bahwa dia (TikTok) memiliki produk, akan menjual produknya sendiri. Itu inang-inang (ibu-ibu) di Medan mengeluhkan itu, pendapatan mereka turun,” ungkap dia.

TikTok Bantah

TikTok Indonesia menegaskan, sejak awal melepas TikTok Shop di Indonesia, pihaknya telah mengungkapkan untuk tidak berbisnis lintas batas (cross border) di Indonesia.

Program yang dikenal luas dengan Project S. Project S adalah platform elektronik niaga yang dilepaskan oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance, di Inggris pada Juni 2023.

Hal ini berbeda dengan TikTok Shop, konsep Project S berdagang langsung kepada konsumen dari lintas negara, seperti yang dilakukan Amazon.

“Ini adalah komitmen kami untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal di Indonesia,” kata Head of Communications TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengutip dari Antara, Jumat (28/7/2023), melalui Kompas.com (5/ 9/2023).. (Reko Suroko)

 

Sumber : Kompas.com

 

Berita Terkait

Top