Ekonomi RI dalam Masalah: Tanda-Tanda Baru Muncul
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, (Mas Reko) Kinerja impor Indonesia yang terkontraksi 8,83% secara year-on-year pada Mei 2024. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: Apakah ekonomi Indonesia tengah melemah? Dengan analisis dari beberapa pakar ekonomi, kita akan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi ekonomi Indonesia.
Kondisi Ekonomi Makro
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kinerja impor Indonesia terkontraksi 8,83% secara year-on-year pada Mei 2024. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan penurunan angka ekspor ini bisa jadi pertanda awal ekonomi RI mulai melemah.
Baca juga : Bukan Halusinasi! Ini Bukti Ekonomi Indonesia Sedang Dalam Masalah
Menurut Esther, kondisi impor dan ekspor yang turun secara bersamaan menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mengalami perlambatan. Faktor-faktor internal dan global berperan dalam pelemahan ini. Di sisi domestik, ekspor Indonesia masih didominasi komoditas mentah sehingga nilai tambah pada ekspor masih minim.
Dari sisi global, konflik geopolitik mengakibatkan permintaan global terhadap produk-produk Indonesia berkurang dan distribusi barang terhambat.
Analisis Kinerja Impor dan Ekspor
Ekonom senior dan associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa perekonomian Indonesia mulai melemah hanya berdasarkan data impor bulan Mei.
Baca juga :Klaim Ekonomi RI Membaik, Pabrik Tutup dan PHK Meluas
Menurut Ryan, impor biasanya mengalami lonjakan karena faktor musiman seperti Idul Fitri dan menjelang Natal, di mana pembelian barang, bahan baku, bahan mentah, dan setengah jadi sudah dilakukan pada bulan Februari dan Maret.
Ryan juga menilai penurunan impor sebesar 8,83% secara year-on-year pada Mei ini masih wajar. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia masih pada level ekspansif di atas 50, yang menunjukkan kondisi ekonomi masih cukup kuat.
Konflik geopolitik global juga memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Konflik tersebut menyebabkan distribusi barang terhambat dan suplai barang di pasar berkurang, yang mempengaruhi kinerja ekspor dan impor. Selain itu, pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi ekonomi global, menambah ketidakpastian dan mengganggu rantai pasokan.
Tantangan Yang Menghadang
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, Indonesia perlu menerapkan beberapa strategi:
Baca juga : Waspadai krisis ekonomi, ditengah klaim ekonomi baik-baik saja
1. Meningkatkan Stabilitas Politik : Memastikan kebijakan ekonomi yang konsisten dan stabil untuk menarik investasi. Stabilitas politik yang baik akan meningkatkan kepercayaan investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Mengurangi Korupsi: Menerapkan reformasi anti-korupsi dan meningkatkan transparansi pemerintahan. Korupsi yang berkurang akan meningkatkan efisiensi ekonomi dan distribusi pendapatan yang lebih merata.
3. Diversifikasi Ekonomi : Mengembangkan sektor-sektor lain selain sumber daya alam, seperti manufaktur, teknologi, dan jasa. Diversifikasi ekonomi akan mengurangi ketergantungan pada komoditas mentah dan membuat ekonomi lebih tahan terhadap fluktuasi harga global.
4. Peningkatan Investasi : Meningkatkan strategi untuk menarik lebih banyak investasi asing dan domestik guna mendukung pertumbuhan ekonomi. Investasi yang meningkat akan mendorong pembangunan infrastruktur dan menciptakan lapangan kerja.
Baca juga : BI Loyo Hadapi Kondisi Moneter dan Fiskal yang Lemah
Di samping keempat strategi di atas perlu dukungan dari UMKM yang nyata bukan retorika. Ini diperlukan agar dukungan usaha mikro, kecil, dan menengah sebagai penggerak ekonomi dengan memberikan akses keuangan dan pelatihan. Pemberdayaan UMKM akan meningkatkan daya saing ekonomi lokal dan mendorong inovasi.
Serta betapa pentingnya investasi infrastruktur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas antar wilayah. Infrastruktur yang baik akan mempercepat distribusi barang dan jasa serta menarik investasi.
Tulisan ini telah membahas berbagai tanda dan faktor yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mungkin sedang menghadapi masalah, serta analisis mendalam dari pakar ekonomi dan solusi potensial yang bisa diambil. Dengan mengimplementasikan strategi yang tepat, Indonesia dapat mengatasi tantangan ekonomi saat ini dan memperkuat perekonomiannya di masa depan.
Baca juga :Ironi Penanganan Judi “Online” di Indonesia: Masalah Lama yang Belum Teratasi
Siapapun yang terlibat dalam perkara ini perlu memahami penyebab utama masalah ekonomi Indonesia saat ini? Serta factor-faktor lain misalnya seperti ketidakstabilan politik, korupsi, ketergantungan pada sumber daya alam, dan konflik geopolitik global.
Bagaimana dampak pandemi COVID-19 terhadap ekonomi Indonesia? Pandemi telah menyebabkan kontraksi ekonomi, peningkatan pengangguran, dan penurunan pendapatan. Ini salah satu faktor penghambat petumbuhan ekonomi nasional, selain faktor-faktor sebelumnya disinggung di atas. (RS)
—
Sumber : CNBC Indonesia