Pedagang Tanah Abang Jual 90 Persen Produk Impor


Salah satu aktivitas pedagang Pasar Tanah Abang yang panik saat berhembus isu razia barang impor ilegal pada Kamis (18/7/2024). (Foto: Istimewa)

 

Jakarta, (Mas Reko)–Ketua Koperasi Pedagang Pasar Tanah Abang, Dahler Syamsir menyebut 90 persen barang dagangan para pedagang di pasar tersebut adalah produk impor. Barang impor tersebut, katanya, terutama dari Tiongkok.

Baca juga: Klarifikasi Tan Long Group Terkait Dugaan Mark Up Impor Beras

Itulah, kata dia, kenapa begitu ada isu razia barang impor ilegal membuat pedagang panik dan menutup toko. Padahal, saat itu waktu masih siang dan aktivitas jual beli sedang berlangsung.

“Bisa dibayangkan bagaimana kacaunya situasi saat itu. Apalagi informasi tersebut menyebar dengan cepat dari lantai ke lantai dan dari blok ke blok,” katanya dalam perbincangan dengan RRI pro 3, Selasa (23/7/2024).

Di blok A saja, kata Dahler, jumlah toko atau pedagang mencapai 8.500. Sementara itu, di blok B ada sekitar 6.500 toko.

Banyak toko tutup

Hingga Selasa (23/7), sebut dia, masih banyak toko yang tutup karena takut ada razia barang impor ilegal. Sementara itu, toko yang sudah buka, ucapnya, juga buka dengan penuh rasa was was.

Baca juga: Dugaan Korupsi Impor Beras Segera Ditangani KPK

Dia mempertanyakan soal razia tersebut. Pasalnya, tambah Dahler, tidak jelas yang dimasud barang impor ilegal itu yang seperti apa.

Pedagang, katanya, membeli barang dagangan produk impor tersebut dengan cara sah dan legal dari penjual di dalam negeri. “Jika yang mendatangkan barang itu caranya ilegal kan bukan urusan kami,” keluh Dahler.

“Isu razia tersebut juga sangat merugikan para pedagang. Sampai hari ini tidak ada pembeli dari luar daerah yang berani datang karena takut kena razia juga.”

Baca juga: Impor Ilegal Hajar RI, Pengusaha Tekstil Tunjuk Hidung Siapa Mafianya

Sebelumnya, isu razia barang impor ilegal yang mengincar pusat perbelanjaan seperti Tanah Abang dan ITC Mangga Dua mencuat di media sosial beberapa waktu belakangan ini. Isu itu telah membuat para pedagang panik merapikan barang dagangannya dan menutup toko.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan bahwa isu razia yang ramai diperbincangkan tidak benar. Zulhas memastikan, jika benar ada, razia itu bukan dilakukan oleh Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor.

Sebab, satgas baru saja dibentuk hari Jumat (19/7/2024). Satgas kemungkinan baru efektif bekerja Selasa (23/7/2024).(RS)

 

 

Sumber : rri.co.id

Berita Terkait

Top