Harimau Jawa punah? Indonesia perlu cari bukti.
Seekor harimau Sumatera mengaum di kompleks Pusat Penyelamatan Harimau Sumatera, di dalam Konservasi Alam Satwa Liar Tambling (TWNC), dekat Bandar Lampung, ujung selatan Pulau Sumatera, 25 Februari 2013. (REUTERS/Beawiharta)
Surakarta, (Mas Reko )– Para ahli konservasi di Indonesia menggunakan kamera jebakan dan pemindaian DNA yang ekstensif untuk memastikan bahwa harimau jawa, spesies yang dinyatakan punah, sebenarnya tidak punah.
Baca yuk : Manfaat Daun Pandan bagi Kesehatan:
Mereka berharap menemukan bukti lebih lanjut bahwa harimau jawa masih ada di alam pembohong. Alam pembohong, kata pejabat Kementerian Lingkungan Hidup pada Selasa (26 Maret).
Dalam studi DNA yang dipublikasikan pekan lalu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan bahwa sebagian kulit harimau yang ditemukan di satu desa di Jawa Barat pada tahun 2019 ada hubungannya dengan beberapa harimau asli Indonesia.
Cocok dengan karakteristiknya.
Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), organisasi di seluruh dunia yang memerangi ancaman kepunahan satwa liar, telah menyatakan kepunahan harimau Jawa dan Bali.
Harimau sumatera menjadi satu-satunya yang tersisa dan dianggap terancam punah.
Baca yuk : Diet Teh Hijau: Manfaat dan Efek Sampingnya
“Studi ini meningkatkan spekulasi bahwa harimau jawa masih hidup di alam liar,” Satyawan Pudiyatmoko, pejabat kementerian yang mengawasi upaya konservasi, mengatakan kepada Reuters.
”Kami siap dan akan bekerja keras untuk meresponsnya. ” Tindakan yang diambil termasuk memasang kamera jebakan di zona tersebut dan meminta nasihat dari para ahli genetika, ujarnya.
Dia menambahkan bahwa Pada tahun 2019, penduduk desa melihat apa yang mereka yakini sebagai harimau jawa, mengambil bulu dari pagar dan menemukan bekas cakar, kata Wildateti, seorang peneliti yang mewawancarai penduduk desa, kepada Reuters.
Para peneliti menyebutkan perburuan ilegal dan penggundulan hutan untuk perkebunan sebagai salah satu penyebab kepunahan.
Organisasi konservasi di seluruh dunia Indonesia, World Natural life Finance (WWF), menghimbau kehati-hatian dalam mengkomunikasikan temuan ini kepada masyarakat karena takut mengundang kehadiran pemburu pembohong, kata Muhammad Ali Imron dari Laboratorium Pengelolaan Satwa Liar Fakultas Kehutanan.
Baca yuk : Serba-serbi khasiat Jahe bagi kita
Profesor Universitas Gajah Mada menambahkan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keberadaan harimau.
Dua ekor Harimau Sumatera dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser melepaskan Harimau ke habitatnya merupakan salah satu upaya konservasi.
Golden dan Beauty dilepasliarkan Dua ekor Harimau Sumatera bernama Golden dan Debutante dilepasliarkan ke ruang hidup esensi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) pada Rabu (6 Maret).
Pelepasliaran tersebut terjadi setelah kedua harimau sumatera tersebut menjalani tahap rehabilitasi di Suaka Margasatwa Barmun Nagari (BNWS) di Padang Lawas Utara, Sumut.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan TNGL dipilih sebagai lokasi pelepasliaran karena merupakan salah satu cagar alam terpenting di planet ini.
Baca yuk : Khasiat Bawang Putih bagi Kesehatan dan Cara Mengkonsumsinya
“Ruser dikenal di seluruh dunia sebagai wilayah terakhir yang tersisa bagi empat spesies besar: Harimau, Gajah, Orangutan, dan Badak,” kata Siti di Medan.
Helikopter Dua Harimau naik
Dua ekor harimau diangkut dengan helikopter Dua ekor harimau endemik Sumatera diangkut ke kawasan TNGL dari Kota Medan dengan tiga helikopter.
Harimau bernama Golden ini berjenis kelamin betina dan berumur 5 hingga 6 tahun.
Golden merupakan seekor harimau yang dievakuasi dari Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 21 Desember 2022 setelah menjadi korban konflik dengan manusia.
Golden kemudian dibawa ke BNWS untuk rehabilitasi.
Sementara itu, Debutante , seekor Harimau Sumatera betina berusia 3-4 tahun, diselamatkan dari hutan lindung di Kecamatan Kruet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh pada Februari 2023 setelah berkonflik dengan manusia.
Dia kemudian dipindahkan ke BNWS pada April 2023 untuk rehabilitasi.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, harimau merupakan salah satu spesies yang memiliki kepentingan internasional karena merupakan hewan yang karismatik.
Harimau juga disebut sebagai spesies andalan.
“Spesies unggulan atau strategi yang menjadi indikator baik bentangan alam dan hutan adalah harimau, gajah, orangutan, dan badak,” kata Siti.
Pak Siti juga menjelaskan bahwa dalam waktu hampir delapan tahun, lebih dari 500.000
satwa telah dilepasliarkan ke habitatnya, antara lain burung, tukik (penyu), lumba-lumba, harimau, dan orangutan.
Baca yuk diketahui : Pertanda kolesterol tinggi yang layak Anda
“Ini bukan kali pertama saya melepasliarkan harimau di Jambi dan beberapa tempat lainnya,” jelasnya, seperti dikutip VOA Indonesia, (Rabu, 6/3).(Reko Suroko)
Sumber : VOA Indonesia ,https://www.voaindonesia.com/a/indonesia-cari-lebih-banyak-bukti-harimau-jawa-belum-punah/7542856.html