Kisah sufi : Cinta Seorang Santri Setelah Membaca Surat Luqman Ayat 14


Kisah Abu Yazid merupakan ungkapan ridha dan doa orang tua terlebih ibu sangat berarti dan dapat memengaruhi terhadap perjalanan kehidupan seseorang. Dengan berbakti kepada orang tua tentu akan mendapat keberuntungan dan keberkahan. Foto ilustrasi/ist/sindonews)

Surakarta, (Mas Re)–Kisah ini penuh dengan pelajaran hidup, khususnya tentang hubungan antara anak dan orang tuanya, terutama ibu. Cerita ini mengisahkan kehidupan Abu Yazid Thaifur bin Isa bin Syurusan Al-Busthami, seorang sufi dan ulama besar pada zamannya.

Baca juga : Kisah Baim Wong dan Paula Verhoeven akhirnya…..

Di masa mudanya, Abu Yazid sangat mencintai ibunya. Kecintaan ini semakin bertambah ketika dia sedang belajar di pesantren. Kisah ini diambil dari kitab *Tadzkiratul Auliya* karya Fariduddin Aththar (Damaskus: Al-Maktabi, 2009, halaman 184-187).

Suatu hari, saat Abu Yazid sedang mengaji tafsir Al-Qur’an, gurunya menjelaskan Surat Luqman ayat 14: اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ  yang berisi perintah untuk dan bersyukur kepada Allah kepada orang tua

Ayat tersebut menyentuh hati Abu Yazid, mengingatkan dirinya kepada ibunya di rumah. Ia pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang menemui ibunya.

Baca juga : Kisah perjalanan drama cerai Brad Pitt-Angelina Jolie

Saat tiba di rumah, ibunya terkejut melihat kepulangan Abu Yazid dan bertanya alasan kepulangannya. Abu Yazid menjelaskan bahwa hatinya bergetar saat mendengar tafsir ayat tersebut.

Dia merasa tidak bisa menjalankan dua bentuk ibadah syukur sekaligus, yaitu kepada Allah dan kepada ibunya. Mendengar kebimbangan anaknya, sang ibu melepaskan kewajiban Abu Yazid terhadap dirinya dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Sang ibu memintanya untuk kembali belajar dan menjadi hamba Allah yang taat.

Sejak saat itu, Abu Yazid meninggalkan kampung halamannya dan menjadi santri kelana selama 30 tahun, berguru kepada banyak guru spiritual. Akhirnya, ia menjadi seorang sufi yang berpengaruh dalam dunia tasawuf.

Baca juga : Kisah Aep, Saksi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Dalam kisah lain yang masih diceritakan dalam kitab yang sama, suatu malam ibunya kehausan dan Abu Yazid pergi mencari air. Ketika ia kembali, ibunya telah tertidur. Abu Yazid tetap berjaga, menahan kantuk, agar ibunya bisa minum ketika terbangun.

Dari kisah ini, dapat diambil pelajaran bahwa ridha dan doa orang tua, khususnya ibu, memiliki pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Berbakti kepada orang tua mendatangkan keberkahan, sementara durhaka kepada mereka dapat membawa malapetaka di dunia dan akhirat.(Mas Re)

 

Disadur dari berita terkini kisah sufi sindonews.com

 

 

 

Berita Terkait

Top