Nyaris, Otot Pinggangku Ketarik


Syaraf terjepit sakitnya mnta ampun, bisa-bisa menjalani operasi lho. (foto: sehatq,.com)

Oleh : Reko Suroko

MAS REKO.COM, Surakarta-Nyaris malam otot pinggangku ketarik. Aku keliru mengangkat beban itu berupa toilet. Biasanya berada di luar, kupindah ke dalam rumah. Biasanya kucingku, Basyiroh akan membangunkan aku, bila akan buang hajat. 

Baca Juga :  Kasus Johnny Depp vs Mantan Istri, Johnny Laporkan Pencemaran Nama Baik

Saat kuangkat, beban yang beratnya lebih dari 5 Kilogram itu, aku keliru posisi kaki,  biasanya posisi depan belakang, ini posisinya sejajar. Maka beban itu terasa berat banget di pinggang. 

Syukurlah walau terasa kaku, tapi tidak ketarik. Aku takut jika ototku ketarik, sakitnya bukan kepalang. Dulu, saya pernah mengalaminya, saya pijatkan ke pemijat yang paham urusan urat dan pemijatan ini ahli tusuk jari. 

3 Titik Yang Dipijat

Pemijatan sehari-hari bekerja di salah satu puskesmas, jumlah keahliannya bukan dari puskesmas, melainkan seorang yang pernah bekerja di kapal pesiar. 

Hanya cukup tiga titik yang dipijatnya. Satu bagian pinggang, yang satu bagian pupu serta satu lagi di bawah lutut. 

Baca JugaAku Bukan Apa – apa

Pijatannya tidak membutuhkan waktu lama, hanya sekitar 15 menit selesai. Rasanya seperti membuat sulap sebelumnya sakit sekali, tiduran sakit. Untuk duduk juga sakit, rasanya tidak dikenakan biaya. 

Sering Alami Syaraf Terjepit

Dulu aku sering mengalami syaraf kecepit. Mungkin ini sama dengan otot ketarik. Itu terjadi saat aku buka warung kelontong, sering mengangkat gas 3 Kg. Mungkin mengangkatnya tergesa-gesa, tidak nyadar kalau umur udah kepala lima.

Jadi kelenturan tubuh berkurang, apalagi aku kurang olahraga. Bahkan, nyaris tidak pernah olahraga, sehingga tak mengherankan kalau tubuhku hilang kelenturannya. 

Gara-gara syaraf terjepit pernah aku ke dokter syaraf, aku pun direhabilitasi medik. Bahkan, aku dinyatakan bahwa ruas tulang belakang yang di posisi 3 dan 4 mengalami pembengkokan tulang belakang. Maka aku harus mengenakan semacam korslet, agar tulang belakang tidak semakin bengkok.

Baca Juga Kumulai Hariku Dengan Bismillah

Aku menjalani rehabilitasi sebulan dua kali di RS UNS, selain aku sebulan sekali kontrol penyakit jantung. Itupun belum sembuh total, masih ditambah obat. 

Jadi sehari aku minum obat 5 jenis untuk obat jantung, dan tiga jenis untuk obat syaraf. 

Akupun meriksakan ke dokter ortopedi, pikirku ini menyangkut tulang, aku kontrol ke dokter ahli tulang. Oleh dokter spesialis tulang aku disarankan untuk tidak menggunakan korset. Karena hal itu dapat akibatkan syaraf yang lain kendor. Akupun setuju dengan saran itu. 

Di sini aku diberi obat untuk melemaskan otot. Karena jika tidur malam kerap mengalami kejang otot dan ini terasa sangat mengganggu. 

Latihan Terapi

Di samping itu aku latihan terapi sendiri, dengan cara tubuh berjarak 30 centimeter dari dinding, kemudian tubuh berusaha ditempelkan ke dinding. Terasa ketarik ke atas bagian otot di bawah. 

Latihan ini kulakukan minimal 10 menit, setiap kali terapi. Sehari kulakukan pagi dan sore, hasilnya dalam satu minggu sudah terasa enak. Aku tidak lagi ke dokter syaraf maupun dokter spesialis tulang. 

Baca Juga : Rhenald Kasali : Mafia Migor Mainkan Kelangkaan Semu Yang Diulang

Latihan ini kudapatkan dari berselacar di Google. Di sini banyak tutorial dan kupilih terapi yang mampu kulakukan. Untuk beberapa lama tidak kambuh. Itu kulakukan dengan mengubah cara hidupku, tidak tergesa-gesa. Sehingga saat mengangkat beban posisi kaki harus depan-belakang. Tidak lagi sejajar bila mengangkat beban, agar tumpuan pada kaki bukan pinggang. 

Tulang Belakang Bengkok

Meski kulakukan terapi sendiri, aku masih merasakan sakit yang luar biasa. Maka akupun ke tempat yang ahli memijat. Di sini aku baru mengetahui bila ada ilmu tentang tulang belakang. 

Aku disuruh tidur tengkurap dan tulang belakangku diraba. Dia membenarkan tulang belakangku bengkok, namun di posisi ke-4 dan ruas ke-5. Dia pegang dan krek, dia berhasil membenahi tulang belakangku. 

Nama terapis ini Sugondo, dia membuka praktik dekat Masjid Agung, Jawa Tengah, Semarang. Aku lupa letak maupun nama kampungnya. Di samping itu, akupun pernah melihat tempat praktik yang sama di daerah Bukit Violan Jaya, Tembalang. 

Hingga sekarang tak lagi kukeluhkan sakit di tulang belakang. Hanya semalam keliru angkat beban, pinggang masih kaku. ***

 

 

 

 

Berita Terkait

Top